Kawanku, Mimi

"kreek.. kreek.. kreek.." kira-kira begitulah bunyi suara permainan yang aku naiki semasa tk. Permainan itu maju mundur dan kala itu aku menaikinya sendirian. Entah begitu ceritanya, atau aku melebih-lebihkan? Entahlah. Namun, memoriku mengingatnya seperti itu. Disaat yang sama, aku ditatap oleh gadis kecil yang seusia denganku, rambutnya tergerai panjang dengan poni yang menutupi dahinya, ekspresinya jutek, namun ia tetap cantik dengan kejutekannya itu.

Aku tidak begitu ingat bagaimana perkenalan 2 gadis kecil yang hingga saat ini bersahabat itu, yang mengalami fase dimana uang lima puluh perak bisa kita belikan satu buah bola susu teh ita. Manis rasanya, begitu halnya dengan kenangan masa kecil kita kala itu.Ya, 2 gadis kecil itu adalah aku dan Mimi, kawanku. 

6tahun menjadi teman sebangkunya di SD membuatku banyak tau tentangnya. Tentang ia yang jutek, tentang ia yang sering moody, tentang ia yang pertama kali memutuskan males ikut geng bff ahahaha konyol, tentang kita yang sama-sama memainkan game pet society, dan tentang kita yang sering menertawakan hal tidak jelas. Semua telah berlalu begitu saja.

Hari ini, 5 April 2018 adalah hari peringatan bahwa 19tahun lalu seorang ibu guru tk melahirkan bayi kecil dengan perjuangan, ayah sang bayi cemas dan 3 kakaknya ikut menantikan kehadiran bayi ini. Ah, berlebihan memang asumsiku ini. Tapi, kira-kira begitulah kejadian sebuah kelahiran bayi. Iyakah? atau memang benar hanya asumsiku? Biarlah, tak usah protes, karena aku sang penulis.


Selamat menjadi dewasa Nurul Apriliani Utami, kini usiamu 19tahun. Kuharap kau benar-benar menjadi dewasa seutuhnya. Kita bukan lagi gadis kecil yang waktu itu kenalan tidak jelas, dan kita bukanlah lagi 2 orang yg berjalan bersama sambil tertawa ngakak karena menertawakan perawakan pria penjaga koperasi smp. Semua telah berlalu, ada kalanya kita harus mengerti dan peka pada setiap kejadian. Ini saatnya kita harus mampu berdiri diatas kaki sendiri dan meyakini bahwa Allah selalu terlibat dalam kejadian-kejadian yang kita lalui. 

Di tiap do'a, selalu kupinjam namamu, agar Allah senantiasa menjagamu diluar sana. Kuharap kau menjadi mahasiswi yang cerdas karena Maha Cerdasnya Allah. Gunakan waktumu dengan baik, selalu persiapkan kehidupan sebelum kematianmu. Aku tidak mendo'akanmu untuk berumur pendek. Namun, ingatlah kawan, kehidupan kita yang sesungguhnya adalah nanti. Semoga istiqomah dan semoga kau menjadi kawanku yang membantu aku untuk meraih surgaNya. Dan terakhir, tetaplah menjadi anak berbakti sebelum akhirnya kau harus menjadi istri yang berbakti. Ehehe. Love u...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO

Cara Mengganti Background Blog Bergerak

Kumpulan Puisi Bahasa Inggris

PUISI CINTA

Presiden Pengganti Yang Terlupakan