Tidak Ada Alasan Untuk Membenci Diri

Setiap manusia pasti pernah mengalami fase "membenci diri sendiri". Entah ini nyata atau hanya asumsi dari diri sendiri. jika memang ini sekedar asumsi, biarkan aku sebagai penulis untuk berasumsi dengan bebas.

Sebenernya, alasan menulis tulisan ini ya tidak lain karena sedang berada di fase ini. Dimana, melihat kawan-kawan yang sudah mulai sibuk dengan kegiatan perkuliahannya, melihat mereka yang sedang kelelahan dengan tugas perkuliahannya dan hiruk pikuk lain di dunia perkuliahan. Pilihanku untuk tidak kuliah sebenarnya sudah sangat fix. Tidak ada yang bisa mengganggu gugat lagi. Namun ternyata, ada saja ego dalam diri yang pernah punya ambisi untuk mengambil prodi ternama di universitas negeri utama. lalu berandai-andai lagi jika suatu hari aku lulusan sana, pasti orang-orang akan lebih segan dan blablabla. Ya, aku tidak seikhlas itu.

Dan, merasuklah perasaan benci itu. Merasa diri ini goblok dan tidak punya potensi apa-apa. Betapa tidak bersyukurnya aku sebagai seorang manusia yang telah diberikan banyak karunia yang tak terhingga. Padahal, perasaan ini sungguh dilarang. Sungguh Allah membenci hamba yang seperti ini. 

Kita tuh bener-bener gak punya hak apa-apa untuk membenci diri sendiri. Toh Allah telah menetapkan ketentuan kepada tiap-tiap manusia, entah itu rezeki, ataupun pencapaian sebuah kesuksesan. 

Kadang, yang membuat kita ada di fase ini karena kita membuat-buat standar kesuksesan dengan hal yang tidak-tidak. Misal membuat standar bahwa sukses itu haruslah kuliah dulu, haruslah ip-nya bagus dulu, haruslah begini begitu. Ya kali doraemon,ehehe. 

Pernah denger mengenai setiap orang itu hidup dalam zona waktunya sendiri, maka kalau kita merasa kita lebih terlambat dari orang lain. Itu salah. Karena, kita sama mereka itu beda zonanya, jadi gak bisa dibanding-bandingin. Ketika orang lain udah mulai mencapai kesuksesannya, adalah hal yang salah jika kita malah memunculkan perasaan iri terhadap mereka, bahkan menerka-nerka hal buruk terhadap pencapaian mereka. Yang baik itu, kita mendukung mereka, dan buat mereka mendukung apa yang akan kita capai. Berkolaborasi itu lebih indah.

Kalau kita sibuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain, hal ini tidak akan terselesaikan sampai kapanpun, malah bakal menunda kesuksesan dalam zona waktu kita. Kalau saja kita lebih banyak merenungkan tentang potensi dalam diri dan mencurahkan segala isi hati kepada sang pemilik hati, maka hal ini lebih efisien dibandingkan dengan kita yang membandingkan diri dengan orang lain dan muncul perasaan benci terhadap diri. 

Maka dari itu, lebih baik fokus pada kesuksesan dalam zona kita saja. Dukung orang, dan minta didukung oleh orang, maka hal ini akan membuat percepatan sukses dalam zona kita. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO

Cara Mengganti Background Blog Bergerak

Kumpulan Puisi Bahasa Inggris

PUISI CINTA

Presiden Pengganti Yang Terlupakan